Kontinunitas Kolaborasi FKUI dan Jepang dalami Anatomi Naturopati

Jakarta, (18/3) – Bidang kesehatan terus mengikuti perkembangan dalam era teknologi yang kian pesat. Seperti pengobatan naturopati yang telah lama dikenal sebagai alternatif dan pelengkap pengobatan modern. Kini pendidikannya sudah setara dengan program diploma atau sarjana di berbagai negara maju seperti jepang dan amerika serikat.
Metode pengobatan ini terbilang cukup populer, meskipun di Indonesia pendidikan formal untuk para terapis masih minim. Oleh karena itu, pengadaan pelatihan dan pendampingan dapat meningkatkan kualitas dalam praktik naturopati. Selain itu, pengetahuan anatomi tubuh manusia tentang letak dan fungsi otot, serta tulang menjadi perhatian terutama dalam bidang akupuntur, chiropractic, dan fisioterapi. Dengan memahami struktur dan fungsi tubuh secara mendalam, terapi yang diberikan oleh terapis akan lebih efektif dan tepat sasaran.
Untuk mmenjawab kebutuhan tersebut, Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali mengadakan pelatihan anatomi tubuh manusia bagi para terapis naturopati pada 26-29 Agustus 2024. Pelatihan tersebut merupakan program lanjutan sejak tahun 2015 yang sempat terhenti selama pandemi.
Pelatihan anatomi yang berfokus pada anatomi dasar tubuh ekstremitas dan area wajah-leher ini berkolaborasi dengan Limited Liability Company T’s Create. Kegiatan ini bertempat di Laboratorium Anatomi Rumpun Ilmu Kesehatan, Depok dan diikuti oleh tujuh peserta naturopati dari Jepang.
Pelatihan Anatomi Tubuh Manusia untuk Naturopatis ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu anatomi muskuloskeletal dan topografi ekstremitas atas dan bawah, serta anatomi dan topografi wajah dan leher. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara intensif yang mencakup pre-test, diskusi interaktif, dan post-test, sehingga para peserta dapat menunjukkan peningkatan pengetahuannya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para terapis naturopati dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam praktek pengobatan sehari-hari serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada bidangnya masing-masing.
Sumber: Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia