Tim Pengmas FK UI Edukasi Masyarakat Guna Tingkatkan Pengetahuan Dalam Tata Kelola Diabetes dan Hipertensi
Jakarta, 28 November 2024 – Mengelola diabetes dan hipertensi membutuhkan disiplin tinggi karena kedua penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala jelas pada tahap awal. Penanganan yang kurang optimal dapat berdampak serius, bahkan menimbulkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, atau gagal ginjal.
Memahami permasalahan tersebut, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas). Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan kegiatan peer group support guna membantu pasien diabetes dan hipertensi mengelola kondisi mereka. Prolanis adalah program yang diinisiasi oleh BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit kronis dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Kegiatan pengmas dilaksanakan pada 8 November 2024 bekerja sama dengan Klinik Pratama Rawat Inap Annisa Dua Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan edukasi melalui Health Talk. Narasumber yang hadir adalah drg. Agus Sugiharto, MARS, dosen dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FK UI, yang membawakan materi berjudul Pentingnya Mengikuti Prolanis dan Peer Group Support bagi Pasien Diabetes dan Hipertensi. Selain itu, dr. Siti Rahmi, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Kedokteran Keluarga Layanan Primer FK UI, memberikan materi berjudul Peran Keluarga dalam Tatalaksana Diabetes dan Hipertensi.
Topik yang dibahas meliputi gaya hidup sehat, pengelolaan berat badan ideal, dan cara mengurangi risiko komplikasi akibat diabetes serta hipertensi. Menurut drg. Agus, dalam kegiatan Prolanis, pasien akan diedukasi tentang kebutuhan kalori harian, pola makan seimbang, dan olahraga teratur. Selain itu, keberadaan peer group support memberikan manfaat berupa dukungan sosial tambahan.
“Dalam peer group support, pasien dapat berbagi pengalaman, saling memotivasi, dan memberikan dukungan emosional. Dengan mengikuti Prolanis dan peer group, pasien tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mendapatkan dukungan sosial yang berarti,” ujar drg. Agus.
Sementara itu, dr. Siti Rahmi menjelaskan bahwa peran keluarga sangat penting dalam pengelolaan penyakit kronis. “Mengelola penyakit kronis tidak hanya membutuhkan pengobatan fisik, tetapi juga dukungan mental. Keluarga memiliki peran penting, seperti mengatur makanan sehari-hari, mengingatkan pasien minum obat, memotivasi untuk berolahraga, memberikan dukungan emosional, dan menemani pasien saat kontrol ke klinik,” jelas dr. Siti.
Pola hidup yang tidak seimbang, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, rendah serat, serta kurang olahraga, masih menjadi penyebab utama tingginya kasus diabetes dan hipertensi di Indonesia. Oleh karena itu, para narasumber mengimbau pasien diabetes dan hipertensi yang mengikuti Prolanis dan peer group agar mengatur pola makan sehat. Pola makan tersebut meliputi konsumsi sayur, buah, dan protein rendah lemak, serta membatasi asupan gula, garam, dan lemak jenuh. Peserta juga diharapkan menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan mengendalikan stres.
Sumber: fk.ui.ac.id