Pentingnya Pelatihan Biosafety dan Biosecurity dalam Laboratorium Biomedis

Jakarta, 22 November 2024 – Laboratorium biomedis memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan. Di sinilah berbagai penelitian terhadap mikroorganisme patogen dan bahan biologis berisiko tinggi dilakukan untuk mencari solusi atas tantangan medis global. Namun, potensi risiko yang menyertai aktivitas ini tidak bisa diabaikan. Paparan terhadap bahan biologis berbahaya tidak hanya mengancam keselamatan peneliti, tetapi juga masyarakat luas jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itulah pelatihan biosafety (keamanan biologis) dan biosecurity (keamanan bahan biologis) menjadi kebutuhan yang mendesak guna menjamin keamanan, baik secara individual maupun global.

Pada Agustus 2024, Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (PRVKP FK UI) menyelenggarakan pelatihan penting bertema “Teknik Dasar Laboratorium Biomedis dan Aspek Biosafety serta Biosecurity.” Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini dirancang untuk menjawab kebutuhan penguatan kompetensi di dunia riset, khususnya di bidang laboratorium biomedis.

Penelitian biomedis sering kali melibatkan patogen berbahaya, seperti virus atau bakteri yang dapat memicu penyakit menular. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, bahan-bahan ini dapat menyebabkan bencana kesehatan baik lokal maupun global. Selain itu, potensi penyalahgunaan bahan biologis untuk tujuan bioterorisme menjadi ancaman yang tidak boleh diabaikan.

Tantangan utama di laboratorium mencakup keselamatan peneliti, keamanan masyarakat, dan pencegahan penyalahgunaan. Tanpa prosedur biosafety yang memadai, peneliti berisiko terkena infeksi serius saat bekerja dengan bahan biologis. Selain itu, kebocoran bahan biologis berbahaya dari laboratorium dapat memicu wabah penyakit yang sulit dikendalikan, sehingga prosedur yang baik diperlukan untuk menjaga keamanan lingkungan. Bahan biologis juga harus dilindungi agar tidak disalahgunakan, seperti untuk bioterorisme, demi melindungi masyarakat dari risiko ini.

Melalui pelatihan biosafety dan biosecurity, PRVKP FK UI berupaya membekali peserta dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan. Pelatihan yang berlangsung pada 19– 22 Agustus 2024 ini diikuti oleh 37 peserta dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa S1 hingga S3, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), serta profesional di bidang kesehatan dan penelitian. Pelatihan ini menggabungkan teori dan praktik dengan tiga area utama.

Pertama, Teknik Dasar Laboratorium Biomedis, yang meliputi keterampilan inti seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk amplifikasi DNA, immunoassay untuk deteksi biomolekul, kultur sel untuk penelitian biologi seluler, serta penanganan bahan kimia dan biologis sesuai protokol keamanan. Praktikum dilakukan di laboratorium kimia dan molekuler untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta.

Kedua, Biosafety dan Biosecurity, yang menekankan pentingnya protokol keamanan dalam melindungi individu dan lingkungan. Peserta belajar cara menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar, prosedur penanganan bahan berbahaya, manajemen risiko biologis, dan pengamanan akses terhadap bahan biologis sensitif. Fokusnya adalah mencegah kecelakaan laboratorium dan memastikan bahan biologis tidak jatuh ke tangan yang salah.

Ketiga, Bioinformatika Dasar, yang memanfaatkan perkembangan teknologi pengurutan genetik untuk analisis data. Peserta dikenalkan pada perangkat lunak bioinformatika seperti Ugene, teknik mining data dari Genebank, dan desain primer untuk PCR. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah data genetik secara efisien.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh PRVKP FK UI menggunakan metode evaluasi yang komprehensif untuk mengukur sejauh mana peserta menguasai materi yang telah diberikan. Evaluasi ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu pre-test dan post-test, yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pelatihan. Pre-test dilaksanakan di awal pelatihan untuk mengetahui pemahaman awal peserta terhadap topik-topik yang akan dipelajari, sedangkan post-test dilaksanakan di akhir pelatihan untuk mengevaluasi sejauh mana peserta telah menyerap materi dan menguasai keterampilan yang diberikan.

Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan nilai rata-rata post-test mencapai 77,85, yang merupakan peningkatan sebesar 12,02 poin dibandingkan dengan nilai rata-rata pre-test. Peningkatan ini mencerminkan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang biosafety, biosecurity, dan teknik dasar laboratorium biomedis. Hal ini sangat penting, mengingat risiko yang ada di laboratorium biomedis, terutama yang berkaitan dengan bahan biologis berisiko tinggi. Pelatihan yang efektif akan memberi dampak positif terhadap keselamatan peneliti dan lingkungan, serta menjamin bahwa standar keamanan yang ketat dapat diterapkan di lapangan.

Antusiasme peserta selama pelatihan juga mencerminkan tingginya kebutuhan untuk pelatihan semacam ini dalam dunia penelitian biomedis. Peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa dan profesional di bidang kesehatan, menunjukkan minat yang besar dalam mengembangkan keterampilan mereka dalam menangani bahan biologis berisiko tinggi dan mematuhi protokol keselamatan yang ketat.

Secara keseluruhan, pelatihan yang diselenggarakan oleh PRVKP FK UI memiliki dampak besar dalam meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang biosafety dan biosecurity. Pelatihan ini berperan penting dalam memastikan bahwa riset dilakukan dengan aman, tidak hanya untuk peneliti yang terlibat, tetapi juga untuk masyarakat dan dunia secara keseluruhan. Penelitian yang aman akan menghasilkan manfaat yang lebih besar, tanpa menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Pelatihan biosafety dan biosecurity yang diselenggarakan oleh PRVKP FK UI memberikan manfaat besar bagi peserta, baik dari segi peningkatan keterampilan teknis maupun pemahaman pentingnya menjaga keamanan dalam penelitian biomedis. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar cara-cara praktis dalam menangani bahan biologis yang berisiko tinggi, tetapi juga diajarkan prinsip dasar untuk menjaga keselamatan di laboratorium.

Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar peserta dapat menerapkan protokol keamanan yang ketat di laboratorium. Hal ini sangat penting karena penelitian biomedis sering melibatkan bahan biologis yang berbahaya jika tidak ditangani dengan hati-hati. Dengan pengetahuan yang diperoleh tentang biosafety (keamanan biologis) dan biosecurity (keamanan bahan biologis), peserta diharapkan dapat melindungi diri mereka, rekan kerja, dan masyarakat dari risiko yang mungkin muncul akibat kesalahan dalam penanganan bahan biologis. Penerapan protokol yang ketat akan mencegah terjadinya masalah besar, seperti penyebaran penyakit atau bahkan ancaman terorisme biologis.

Selain itu, pelatihan ini juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas riset biomedis yang aman dan terpercaya. Mengingat pesatnya perkembangan penelitian dan penemuan baru di bidang biomedis, penggunaan bahan biologis yang berisiko tinggi semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap peneliti untuk mematuhi standar keselamatan yang tinggi. Pelatihan yang terstruktur ini memberikan bekal yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan di laboratorium dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

PRVKP FK UI telah membuktikan bahwa pelatihan yang terstruktur dan menyeluruh bisa membantu mengatasi tantangan di dunia penelitian biomedis dengan lebih baik. Pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tetapi juga memberikan kontribusi besar untuk keselamatan dan kemajuan riset biomedis di institusi maupun di tingkat global. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, peserta diharapkan bisa lebih siap menghadapi potensi bahaya di laboratorium dan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap hasil penelitian yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, pelatihan biosafety dan biosecurity adalah investasi yang penting untuk pengembangan keterampilan peneliti, serta untuk memastikan bahwa riset biomedis dilakukan dengan aman, bertanggung jawab, dan memberi manfaat bagi keselamatan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

Sumber: Pusat Riset Virologi dan Kanker Patobiologi Fakultas Kedokteran (PRVKP FK UI)