Peningkatan Kualitas Pelatihan Tenaga Medis Melalui Kerja Sama Hermina Group dan UKK PUSBANGKI

Jakarta, 24 Oktober 2024 – Hermina Group bersama Unit Kerja Khusus Pusat Pengembangan Kedokteran Indonesia (UKK PUSBANGKI) mengadakan rapat daring pada Selasa, 22 Oktober 2024. Rapat ini bertujuan untuk membahas mekanisme pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang telah diadakan pada 7 Mei dan 17 Juli 2024.

Dalam rapat kali ini, hadir Dr. Riyadh Firdaus, Sp.An-TI, Subsp.NA(K) selaku Kepala UKK PUSBANGKI; Dr. Irzan Nurman, MSc, EPC, QWP, AIFO-K, FINEM selaku Wakil Kepala Bisnis dan Pengembangan; dr. Luther Holan Parasian N., Sp.An-TI; serta staf UKK PUSBANGKI. Dari pihak Hermina Group, turut berpartisipasi dr. Sri Mulyani selaku Kepala Departemen Kerja Sama dan Kelembagaan Litbang, serta dr. Riska Siela.

Hermina Group menekankan pentingnya pelatihan yang berkelanjutan. “Kami berharap pelatihan ini dapat dipantau dan dilanjutkan untuk memastikan peserta benar-benar memahami dan mampu mengaplikasikan materi yang telah disampaikan,” ujar salah satu perwakilan Hermina.

Untuk mendukung keberlanjutan ini, Hermina telah menyediakan 8 video laringoskop sebagai media pembelajaran bagi peserta. Hal ini memungkinkan peserta untuk mengulang materi yang disampaikan selama pelatihan dan lebih memahami prosedur medis secara mandiri.

Salah satu usulan utama dalam rapat tersebut adalah pembentukan grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi lebih lanjut. dr. Luther mengusulkan agar grup tersebut digunakan sebagai wadah bagi peserta dan pemateri untuk berbagi kasus-kasus yang terjadi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dengan adanya grup ini, tenaga medis dapat terus berdiskusi dan mendapatkan solusi cepat saat menghadapi kasus darurat di lapangan.

“Melalui grup WhatsApp, kami dapat lebih intensif berbagi tentang kasus-kasus yang muncul di IGD. Ini akan sangat membantu tenaga medis dalam merespons kasus serupa di tempat kerja mereka,” jelas dr. Luther.

Selain itu, Hermina dan PUSBANGKI sepakat bahwa pelatihan harus berkelanjutan dengan materi yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk membekali tenaga medis dengan berbagai kemampuan tambahan sesuai kebutuhan di lapangan. “Pelatihan lanjutan dengan topik yang berbeda dapat menjadi satu rangkaian yang komprehensif, sehingga peserta memiliki pemahaman yang lebih luas,” tambah dr. Luther.

Sebagai tindak lanjut, PUSBANGKI akan segera mengirimkan proposal resmi serta penawaran harga kepada Hermina untuk pelaksanaan pelatihan lanjutan. “Kami siap memberikan penawaran terbaik agar pelatihan ini dapat berjalan dengan optimal dan sesuai harapan Hermina,” kata perwakilan PUSBANGKI.

Dengan pertemuan ini, diharapkan pelatihan yang diselenggarakan dapat lebih mendalam dan memberikan dampak signifikan bagi tenaga medis dalam menangani kasus-kasus darurat di IGD.

(HUMAS UKK PUSBANGKI)