ILUNI FK UI Adakan Webinar Edukasi Kesehatan Jantung dan Kedaruratan bagi Lansia

Jakarta, 06 November 2024 – Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Risiko penyakit jantung meningkat pada kelompok lanjut usia (lansia). Seiring bertambahnya usia, faktor-faktor gaya hidup, seperti pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, dan kurangnya aktivitas fisik, turut berperan besar dalam meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketiga faktor tersebut menjadi penyebab utama perilaku yang memicu terjadinya penyakit jantung.

Untuk meningkatkan kewaspadaan akan risiko penyakit jantung dan kondisi gawat darurat pada lansia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) melalui Ikatan Alumni (ILUNI) FK UI menyelenggarakan webinar bertajuk “Penyakit Jantung dan Kedaruratan pada Lansia: Penting diketahui oleh Anda yang berumur 45-70 tahun, atau memiliki orang tua lansia.” Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Dekan FK UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, dalam sambutannya menyampaikan harapannya, “Kami berharap webinar ini dapat memberikan pengetahuan dasar mengenai penanganan penyakit umum pada lansia, serta meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya peduli terhadap kesehatan jantung dan mampu mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu orang-orang terdekat,” ujar Prof. Ari Fahrial Syam.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber: staf pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI-RSCM, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, yang membawakan topik “3 Penyakit Utama Jantung Menjelang Lansia,” serta staf pengajar dari Departemen Ortopedi dan Traumatologi FK UI-RSCM, dr. Yogi Prabowo, Sp.OT, Subsp.Onk.Ort.R(K), yang memaparkan topik “3 Kondisi Gawat Darurat Lansia dan Penanganannya.” Acara ini dipandu oleh dr. Bayu Prawira Hie, MBA, PhD dari ILUNI FK UI.

Menurut dr. Eka Ginanjar, terdapat tiga jenis penyakit jantung yang umum terjadi pada lansia, yaitu Penyakit Jantung Koroner (Coronary Artery Disease – CAD), Gagal Jantung (Heart Failure), dan Aritmia (gangguan irama jantung akibat gangguan listrik jantung). Ketiga penyakit tersebut saling berhubungan. Ia menjelaskan bahwa penyakit yang terkait dengan pembuluh darah jantung berpengaruh terhadap seluruh organ tubuh.

Lebih lanjut, dr. Eka menjelaskan bahwa terdapat beberapa tanda nyeri dada khas jantung, seperti nyeri yang berlangsung lebih dari 15 menit di bagian ulu hati kanan dan/atau kiri, sensasi dada seperti tertindih benda berat, serta disertai keringat dingin, mual, bahkan muntah.

Dr. Eka juga menyampaikan beberapa pesan untuk menjaga kualitas hidup, seperti berhenti merokok, mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan diabetes, beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari, menjaga berat badan ideal, membatasi asupan lemak dan gula, serta mengurangi stres.

Narasumber kedua, dr. Yogi Prabowo, membahas berbagai masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia selain penyakit jantung, seperti fraktur tulang, gangguan saraf, infeksi saluran pernapasan, dan dampak dari imobilisasi. Menurutnya, imobilisasi atau keterbatasan gerak pada lansia, terutama setelah jatuh atau patah tulang, dapat memperburuk kondisi kesehatan dan berisiko menyebabkan disabilitas serta komplikasi lainnya, seperti pneumonia atau infeksi paru-paru.

Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia, termasuk medical check-up yang dapat membantu mengidentifikasi risiko jatuh, kondisi kesehatan mental seperti penurunan kognitif, dan memastikan perawatan yang tepat dari caregiver. Penanganan menyeluruh, mulai dari identifikasi faktor risiko hingga langkah-langkah pencegahan, seperti program pencegahan jatuh, dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit yang dapat menyerang lansia. Dengan pemahaman yang tepat mengenai gejala dan cara pencegahannya, keluarga yang memiliki anggota lansia dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan orang yang mereka cintai. Memahami risiko dan melakukan tindakan preventif, seperti berhenti merokok, menjaga pola makan sehat, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dapat membantu meminimalkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup.

Diharapkan lebih banyak masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan lansia, terutama dalam penanganan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia secara signifikan.

Sumber: fk.ui.ac.id