Menelusuri Potensi Herbal sebagai Solusi Antikanker yang Lebih Aman
Jakarta, 13 Desember 2024 – Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan global, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data dari Pusat Informasi HPV dan Kanker tahun 2017, kanker payudara dan kanker serviks menjadi dua jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia. Tingginya angka penderita kanker ini menandakan ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat.
Saat ini, berbagai metode pengobatan seperti pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi telah diterapkan untuk melawan kanker. Namun, pengobatan ini sering kali menimbulkan efek samping yang berat, seperti kerontokan rambut, mual, dan kerusakan organ. Lebih dari itu, beberapa jenis kanker dapat mengembangkan resistensi terhadap pengobatan, sehingga efektivitas terapi semakin menurun dari waktu ke waktu.
Para peneliti di seluruh dunia mulai mencari solusi alternatif yang lebih aman dan efektif. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pemanfaatan tanaman herbal sebagai bahan alami untuk mengatasi kanker. Tanaman herbal diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat melawan sel kanker tanpa merusak sel sehat. Selain itu, obat berbasis herbal cenderung memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan pengobatan kimia.
Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat penelitian dan pengembangan terapi herbal. Oleh karena itu, penelitian tentang pengembangan herbal untuk pengobatan kanker menjadi semakin penting untuk dilakukan. Dengan pendekatan ini, diharapkan solusi pengobatan yang lebih aman, efektif, dan terjangkau dapat ditemukan untuk mengatasi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Untuk mendalami dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang ini, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung bekerja sama dengan Drug Development Research Center (DDRC) di Universitas Indonesia mengadakan pelatihan bertema “Pengembangan Herbal Sebagai Antikanker” yang berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2024. Pelatihan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada peneliti dan peserta magang untuk terlibat langsung dalam penelitian mengenai herbal sebagai obat kanker yang lebih aman.
Pelatihan ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu pembelajaran teori yang dilakukan secara online dan praktikum laboratorium yang dilakukan langsung di laboratorium. Dalam sesi teori, peserta diberi materi tentang dasar-dasar penggunaan herbal untuk kanker dan cara menguji potensi antikanker dari tanaman herbal. Sedangkan dalam praktikum, peserta belajar cara mengekstrak bahan dari tanaman herbal, menganalisis kandungan kimia tanaman tersebut, dan menguji apakah ekstrak herbal tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selama praktikum, peserta dilibatkan langsung dalam proses ekstraksi bahan alami dari tanaman herbal menggunakan berbagai pelarut untuk mendapatkan senyawa yang bermanfaat. Mereka juga melakukan uji laboratorium untuk mengukur apakah ekstrak herbal bisa membunuh sel kanker tanpa merusak sel sehat. Salah satu cara yang digunakan adalah MTT Assay, yang merupakan metode untuk mengukur sejauh mana ekstrak herbal dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa diterapkan dalam penelitian selanjutnya. Program ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lebih lanjut antara para peneliti dan lembaga-lembaga penelitian lainnya untuk mengembangkan obat-obatan herbal sebagai alternatif terapi kanker yang lebih aman dan efektif.
Kesimpulan
Pelatihan “Pengembangan Herbal Sebagai Antikanker” yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Drug Development Research Center (DDRC) Universitas Indonesia berperan penting dalam mengembangkan solusi pengobatan kanker yang lebih aman. Dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam ekstraksi herbal dan pengujian antikanker, pelatihan ini memberikan bekal yang bermanfaat bagi peserta untuk melanjutkan penelitian di bidang ini. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan terapi kanker yang lebih aman bagi pasien, serta memperkuat kerja sama antara lembaga penelitian di Indonesia. Potensi tanaman herbal sebagai pengobatan kanker yang lebih aman sangat besar dan patut terus dikembangkan.
Sumber: Klaster Drug Development Research Center Indonesian Medical Education and Research Institute (DDRC IMERI)