Diskusi Cyber Security untuk Penguatan Keamanan Data Kesehatan

Jakarta, 26 September 2024 – Pada hari Selasa, 24 September 2024, telah dilaksanakan diskusi penting mengenai Pemanfaatan Cyber Security yang melibatkan Unit Kerja Khusus Pusat Pengembangan Kedokteran Indonesia (UKK PUSBANGKI), Big Data Center (BDC) IMERI, dan SNDP Services. Pertemuan ini berlangsung di Discussion Room 2, lantai 7 Gedung IMERI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dengan tujuan memperkuat keamanan data kesehatan serta menjalin kolaborasi yang lebih efektif di antara lembaga-lembaga tersebut.

Diskusi dihadiri oleh sejumlah peserta, antara lain Dr. dr. Riyadh Firdaus, Sp.An-TI, Subsp. NA (K) sebagai Kepala UKK PUSBANGKI, Dr. dr. Irzan Nurman, MSc, EPC, QWP, AIFO-K, FINEM selaku Wakil Kepala Bisnis dan Pengembangan UKK PUSBANGKI, Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., M.T., Ph.D sebagai Ketua Big Data Center, M. Febrian Rachmadi, Ph.D dari Scientific Division, serta Febrina Putri, S.H., Mkn., LL.M sebagai Co-Founder Data Protection & Privacy Counsel, diikuti oleh staf dari BDC dan UKK PUSBANGKI.

Dalam pertemuan ini, berbagai tantangan dalam pengelolaan data kesehatan di Indonesia menjadi fokus pembahasan, khususnya terkait perlindungan data pribadi dan penerapan sistem keamanan yang memadai. BDC IMERI, yang didirikan pada tahun 2022, merupakan pusat data kesehatan nasional pertama yang mendukung penelitian biomedis berskala nasional. Dengan kemampuan cloud computing dan high-performance computing (HPC), BDC IMERI berfungsi sebagai platform yang menghubungkan peneliti di bidang kesehatan dengan peneliti dari berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik, ilmu komputer, dan data science, guna meningkatkan produktivitas penelitian.

SNDP Services, yang bergerak di bidang konsultasi hukum dan IT, menyoroti pentingnya penerapan sistem perlindungan data yang komprehensif, termasuk audit data, audit sistem IT, dan implementasi Technical and Organizational Measures yang sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UUPDP). Selain itu, SNDP juga menggarisbawahi perlunya melaksanakan Data Protection Impact Assessment (DPIA) serta menyediakan pelatihan bagi karyawan dan Data Protection Officer (DPO) di institusi-institusi kesehatan untuk memastikan keamanan data.

Selain langkah-langkah internal untuk penguatan keamanan data, kerja sama ini juga mencakup pengembangan program sertifikasi dan pelatihan bagi praktisi kesehatan terkait perlindungan data di sektor kesehatan. Rencananya, pelatihan perdana akan dilaksanakan bersamaan dengan acara ICE ON IMERI. Untuk mendukung kelancaran kerja sama ini, kedua belah pihak juga telah sepakat untuk menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) antara SNDP, UKK Pusbangki, dan BDC IMERI, yang akan mengatur mekanisme pelaksanaan kegiatan di masa depan.

Sinergi antara UKK Pusbangki, BDC IMERI, dan SNDP Services diharapkan dapat meningkatkan keamanan data kesehatan di Indonesia, sekaligus membuka peluang kolaborasi penelitian yang lebih luas dan efisien di bidang kesehatan.

(HUMAS UKK PUSBANGKI)